Rabu, 28 Desember 2016

Angah Ilay

baca dgn penuh penghayatan

ANGAH ILAY Tacut Legendaris Banua Kebal Senjata & Tahan Tembak

Angah Ilay (61 tahun) - Awal kisah dia menggeluti dunia hitam saat dia berusia 19 tahun dia bekerja sebagai pelayan toko milik orang cina dekat bioskop dewi, namun baru dua bulan sebagai penjaga toko dia harus berurusan dengan
hukum karena menghajar pemilik toko hingga tangan korban patah dan salah satu matanya pecah. Angah ilay marah dan menghajar pemilik toko karena tidak terima dengan kata2 kasarnya, lalu dia melarikan diri ke Surabaya, karena tak memiliki keluarga, di Surabaya angah ilay tinggal
di pasar dekat pelabuhan tanjung perak Namun baru empat hari disana, angah ilay kembali terlibat perkelahian dengan preman setempat, dia keroyok oleh tiga orang, namun dua
dari tiga pengeroyoknya tewas tekena luka tusukan dari pisau angah ilay. Karena perbuatannya, angah ilay diponis hukuman 12 tahun 4 bulan penjara. disinilah kisah itu bermula, begitu dikirim kelembaga permasyarakatan di LP
Surabaya, orang cina yang menjadi korbannya di
Banjarmasin mendengar kabar itu, lalu kemudian dia menyuruh para napi untuk membunuh angah ilay untuk membalaskan dendamnya, dihari kedua angah ilay menjadi penghuni penjara, dia didatangi 14 orang napi yang merupakan jawara di penjara itu, konon menurut cerita napi2 itu dibayar 2 juta (jumlah itu sama dengan 100 juta
sekarang). tanpa banyak bicara mereka langsung
menyerang dengan senjata tajam, angah ilay yg saat itu sedang makan kaget mendapat serangan mendadak, dua tusukan mengenai punggungnya, namun tak sedikitpun pisau itu melukai tubuhnya, kemudian dia berbalik dan merebut pisau itu, beberapa napi lain membacok kepala angah ilay dengan parang, ada juga yang memukulnya
dengan balok ulin, angah ilay terjatuh, tapi kepalanya tidak terluka sedikitpun , lalu dia bangkit dan menyerang balik, empat orang berhasil dilukainya, delapan orang lainnya mencoba kabur, tapi dikejar oleh angah ilay, salah seorang kembali berhasil ditusuknya dari bawah dagu tembus mulut. melihat ada keributan, sipir penjara langsung mengejar, lalu sipir menodongkan senjata dan meminta angah ilay menyerah dan meletakan pisau yang digenggamnya, tapi angah ilay tak memperdulikan ancaman senjata tersebut, angah ilay maju mendekati lima orang sipir bersenjata api tersebut, karena merasa terancam, dua
orang sipir melepaskan tembakan ketubuh dan kaki angah ilay, dia terpental jatuh, tapi pelurunya tak menembus kulit angah ilay, dia pun bangkit dan balas menyerang, seorang sipir berhasil diterjang dan ditusuknya tembus dari punggung hingga depan, kejadian semakin memanas,
lonceng penjara dibunyikan, seluruh sipir dan napi berhamburan keluar, angah ilay tepat berada ditengah lapangan, sipir dan napi lainnya mengepung angah ilay, berbagai senjata mereka gunakan, mulai dari kayu, batu, pisau, parang, cangkul, sekop hingga senjata api, kemudian
pergumulanpun terjadi, pertarungan sangatlah tidak seimbang, bagaimana tidak, seorang pemuda 19 tahun, dikeroyok ratusan lebih orang bersenjata. Namun semua itu tak membuat sedikitpun angah ilay gentar, dia terus melawan, sampai akhirnya dia berhasil diamankan setelah
diranjau dengan jaring net volly, tubuhnya terlilit, kemudian kakinya diikat dengan tali, setelah tak bisa bergerak, hampir semua orang memukulinya dengan berbagai macam senjata, banyak yang mengira angah ilay mati saat itu, namun dokter yang memeriksanyapun bingung, karena
setelah hampir 20 menit lebih dikeroyok dengan berbagai macam senjata, angah ilay hanya pingsan dan luka kecil didaun telinga bagian bawah, sementara tubuhnya bersih, tanpa ada memar dan luka. Sedangkan ratusan napi yang
mengeroyoknya, 3 orang tewas dan 11 orang luka tusuk, 24 orang luka sayat, dua orang sipir luka tusukan, satu tembus dari punggung hingga depan, yang satunya luka tusuk dipinggang hingga pisau menancap ditulang dan tak bisa
dicabut. Karena kasus itu dia disel angin dan kembali disidangkan secara hukum, selama sebulan dalam sel angin membuat angah ilay berpikir. tentu hukumannya tidak akan
ringan, minimal hukuman mati. Lalu kemudian angah ilay menjalani proses persidangan, dia dibawa menggunakan mobil khusus tahanan menuju pengadilan, sesampainya dipengadilan angah ilay dan beberapa tahanan lain yang
juga saat itu akan menjalani sidang dibawa menuju sel tunggu, nah didepan sel tunggu inilah angah ilay berhasil melarikan diri sesaat setelah bergolnya dibuka, angah ilay langsung memukul petugas, angah ilay berlari menuju jalan raya, tembakan ditujukan ketubuh angah ilay, dua kali
tubuhnya terpental terkena tembakan, namun dia bisa bangkit dan kembali berlari, sampai akhirnya dia masuk bukit hutan. Dua hari angah ilay menelusuri bukit itu, sampai dia menemukan sebuah jalan desa, angah ilay terus menelusuri jalan itu, hingga dia menemukan sebuah desa
yang jauh terpencil ditengah2 antara bukit dan belantara hutan, kemudian angah ilay menetap didesa itu selama 8 hari, setelah itu dia kemudian melanjutkan pelariannya ke Bali. Di Bali angah ilay sempat menetap selama 6 bulan,
disini dia kembali berkelahi dengan preman setempat karena permasalahan judi. Angah ilay dikeroyok dua orang, perkelahian dengan sama-sama bersenjata tajam, satu dari pengeroyok angah ilay tewas dan satunya lagi kritis, angah
ilay kembali melarikan diri, dia bersembunyi di Banyuwangi. Setelah sebulan bersembunyi, Angah ilay memutuskan untuk pulang kekampung halamannya di Kandangan, dia
pulang secara diam-diam ikut perahu pengangkut kayu dari pesisir madura, sesampainya di Banjarmasin, angah ilay tidak langsung menuju Kandangan, dia menginap dirumah salah seorang kerabatnya di Kelayan Barat (sekarang
menjadi Kelurahan Pekauman) Dari situlah dia mendengar bahwa polisi berkali-kali mendatangi orang tua nya di Kandangan. Merasa tidak aman, maka angah ilay memutuskan untuk menetap di Banjarmasin, selama di Banjarmasin angah ilay hanya berani keluar saat malam hari saja, memang dunia malam sudah menjadi bagian
hidupnya, disitulah perlahan dia mulai menjalani bisnis keamanan, angah ilay menjadi keamanan dipasar belauran, perlahan demi perlahan secara ekonomi angah ilay mulai mapan, dia pun berhasil merubah identitas dirinya untuk
mengelabui petugas. Selain memungut uang keamanan dari pasar, angah ilay juga melebarkan bisnis keamanannya hingga ke toko2 disudumampir dan pasar harum manis (Bim) selain itu dia juga memiliki banyak lahan parkir, hingga sekarang ada puluhan wilayah yang dikuasainya, antara lain
: Pasar Antasari, Pasar Sudimampir, Pasar Lama, Pasar Belitung, Pertokoan di sepanjang Penatu, Hotel Aria Barito, Swiss Bell hotel, Victoria Hotel, Parkiran di Siring Piere Tandean, Beberapa toko di Jl.Veteran, Kampung Melayu, dan Jl.A.Yani.
Saya juga termasuk orang yang baru tau tentang sosok Angah Ilay, ketertarikan saya untuk mengetahui biography kehidupan beliau bermula saat saya berada di tempat hiburan malam di Athena HBi, saat itu kami sedang asik-asiknya menikmati lantunan musik DJ, tiba2 musik terhenti dan lampu dinyalakan, saya sempat berpikir bahwa akan ada razia, namun betapa kagetnya saya, karena ternyata yang menyuruh berhenti adalah seorang kakek-kakek yang
ternyata adalah Angah ilay, padahal waktu itu beliau Cuma datang bersama satu orang, yaitu keponakannya, ratusan preman keamanan Dikotik HBi Cuma tertunduk mendengarkan beliau marah2, Angah ilay waktu itu sangat marah, karena keponakannya yang ditugasinya mengambil jatah uang keamanan dikasari oleh salah seorang preman keamanan HBi, lalu keponakan beliau pulang dan melaporkan kepada angah ilay. Manager dan owner dari Dikotik HBi juga ada pada saat itu, mereka berkali-kali
mencoba meminta maaf kepada angah ilay, namun kemarahan angah ilay tidak juga reda, angah ilay meminta agar orang yang sudah berkata kasar kepada keponakannya dibawa dihadapannya, namun karena alasan keamanan,
pihak Dikotik HBi menolaknya, dan memberikan penawaran untuk berdamai dengan menyerahkan segepok uang ratusan ribu, semua pengunjung saat itu terdiam membisu, tak ada satupun yang berani bersuara, uang yang diberikan
manager HBi tadi dilemparkan kemukanya. Tak terjadi kesepakatan malam itu, lalu angah ilay mengancam, dia melarang Dikotik HBi beroperasi sebelum mau menyerahkan orang yang sudah berkata kasar kepada keponakannya, lalu setelah itu angah ilay pergi meninggalkan semua orang. Waktu itu baru jam 12 malam, namun sang manager memutuskan untuk menutup Dikotik
HBi.
Bayangkan, Tempat hiburan malam sekelas HBi tak berani membantah atas ancaman Angah Ilay, selama empat hari Diskotik tidak berani buka, sampai akhirnya setelah melakukan berbagai negosiasi, Angah ilay mencabut ancamannya, dia kembali memperbolehkan Dikotik
beroperasi dengan catatan : Manager HBi beserta preman- premannya harus memberitahukan kepada semua yang telah membaca kisah ini, bahwa semua kisah ini hanyalah dongeng semata alias Kakaramputan haja, cerita ini di buat
karena sudah sangat kesal dengan Sinetron Anak Jalanan yang sangat sangat sangat tidak mendidik itu..!! Bayangkan, Judulnya Anak Jalanan, tapi yang diceritakan kehidupan
orang2 kaya (memang anak jalanan mana yang bisa beli motor sport??) Ceritanya tentang anak sekolah, tapi yang itayangkan perkelahian2 anak2 Alay rebutan pacar!! –Jangan sampai Angah ilay murka karena Kisah Anak Jalanan
yang sejatinya penuh kekerasan dan dunia hitam itu, dijadikan idola oleh generasi muda yang merupakan tonggak harapan bangsa. Apa jadinya negeri ini, kalo semua pemuda bercita-cita jadi anak jalanan hanya gara2 Sinetron Alay tersebut.!!!
SEKIAN dan mohon maaf semoga bermanfaat..

Copas Habar Banua6+

Selasa, 27 Desember 2016

Tasawuf

APAKAH ANDA PELAKU TASAWUF DAN KE SUFIAN?

"Man tassawaffa wa lam yatafaqah faqad tazandaqa, wa man tafaqaha wa lam yatsawwaf faqad fasadat, wa man tafaqaha wa tassawafa faqad tahaqqaq.

Barangsiapa mempelajari atau mengamalkan tasawwuf tanpa fiqh maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fiqh tanpa tasawwuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawwuf dan fiqh dia meraih kebenaran.

" Dengan demikian bahwa Ilmu Tasawwuf dan Ilmu Fiqh umpama dua jemari yang tak dapat dipisahkan, dan tidak untuk diabaikan dimana keduanya sama-sama penting suatu perpaduan antara akal dan hati.

Kaum Sufi bukanlah sekelompok aliran bid'ah yang ajarannya masih saja diperdebatkan, namun dalam memahami Ilmu kesufian hati perlu benar-benar bersih dan jeli untuk menangkap doktrin-doktrin yang diajarkan dalam sufi itu sendiri dengan catatan tidak melenceng dari Islam. Tanpa didampingi ilmu sebagai manusia terlalu gampang untuk mencoreng, mencela dan berprasangka buruk terhadap sesama. Dalam sebuah hadits Nabi Saw.: "Hati-hatilah kalian terhadap prasangka, karena sesungguhnya prasangka itu merupakan perkataan yang paling dusta." HR. Bukhari & Muslim.

Ilmu kesufian atau Ilmu Tasawwuf adalah ilmu yang didasari oleh Al-Qur'an dan Hadits dengan tujuan utamanya amar ma'ruf nahi munkar. Sejak jaman sahabat Nabi Saw. tanda-tanda sufi dan ilmu kesufian sudah ada, namun nama sufi dan ilmu tersebut belum muncul, sebagaimana ilmu-ilmu lain seperti Ilmu Hadits, Ilmu Kalam, Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqh dan lain sebagainya. Barulah pada tahun 150 H atau abad ke-8 M Ilmu Sufi atau Ilmu Tasawwuf ini berdiri sebagai ilmu yang berdiri sendiri yang bersifat Keruhanian.

Definisi Sufi

“Seorang sufi itu bagaikan bumi yang bila dilempari keburukan maka ia akan selalu membalasnya dengan kebaikan. Seorang sufi itu bagaikan bumi yang mana di atasnya berjalan segala sesuatu yang baik maupun yang buruk (semua diterimanya). Seorang sufi juga bagaikan langit atau mendung yang menaungi semua yang ada di bawahnya, dan seperti air hujan yang menyirami segala sesuatu tanpa memilah dan memilih, [yang baik maupun yang buruk semuanya diayominya]”.

“Orang sufi itu adalah seseorang yang membersihkan hatinya maka bersihlah hatinya, dan mengikuti jalannya Nabi al-MuHAMMAD Saw. Serta tidak terlalu memikirkan perkara duniawi (lebih mementingkan masalah ukhrowi), dan menghilangkan keinginan hawa nafsunya.

“Ciri-ciri orang sufi itu adalah sebagai berikut;
1. Seseorang yang merasa dirinya hina
2. Menahan dan memerangi hawa nafsunya
3. Memberi nasehat kepada mahluk
4. Selalu mendekatkan diri kepada Allah
5. Berperilaku bijaksana
6. Menjauhi berandai-andai (berangan-angan terlalu tinggi dalam hal duniawi)
7. Tidak mau mencela
8. Mencegah perbuatan dosa
9. Waktu luangnya digunakan untuk beribadah
10. Susahnya sengaja di buat-buat (karena memang seorang sufi itu terhindar dari berbagai macam kesedihan dan kesusahan duniawiyah)
11. Hidupnya sederhana
12. Arif terhadap sesuatu yang benar
13. Mengasingkan diri dan mencegah dari segala sesuatu yang sia-sia.

Sungguh Jalan menuju makrifatullah penuh liku dan perangkap samar
Bagi orang Sufi , mereka dicintai oleh Allah dan dikehendaki oleh Allah baru mereka mencintai dan menghendaki Allah. Mereka beriltizam sesungguhnya untuk menemui Allah s.w.t dan Allah s.w.t akan membuka jalan untuk mereka dalam waktu tertentu, mereka melalui jalan singkat dan tidak berliku – ini kerana pemerhatian mereka yang tuntas terhadap perbuatan (af’al) Allah , lalu mereka redha dan mempunyai adab terhadap Allah , lalu Allah s.w.t mengangkat mereka.

Jumat, 16 Desember 2016

Robi’ Aqbal ‘Alaina

Robi’ Aqbal ‘Alaina

Ada seorang sahabat Nabi Muhammad saw, Namanya Thufail ibni Amak’, dia dari suatu kampung yg sangat jauh, perbatasan Yaman dengan Mekkah, dia ingin melihat Nabi Muhammad saw, ketika bertemu nabi Muhammad saw dia jatuh cinta pada Nabi Muhammad saw. ketika bertemu Nabi Muhammad saw dia ceritakan pada Nabi Muhammad saw, “Ya Rasulullah aku berasal dari tempat yg sangat jauh, tidak kuat aku jalan siang hari karena panas”

Lalu Rasulullah saw berkata ” lalu apa maumu wahai Thufail?”, dia bilang “Ya Rasulullah ini tongkatku, tolong pegang tongkat ku ini. kalau sudah malam keluar cahaya agar aku bisa berjalan”
“baiklah” kata Rasulullah saw, dipegang tongkat itu oleh Nabi Muhammad saw, maka pulanglah Thufail ini menggunakan ontanya.

Di perjalanan ketika sampai waktu maghrib tongkatnya mengeluarkan cahaya terang benderang hingga terlihat jalanan yg dia lalui.. sampai subuh hilang cahayanya begitu seterusnya sampai ia tiba di kampungnya ia tancap tongkatnya di depan rumahnya, orang tanya sama dia,
“Dari mana wahai Thufail?”
“aku dari makkah”
“bagaimana? kau bertemu dgn orang yg kau bilang Nabi Akhir zaman?”
“bertemu”
“kau dikasih makan?”
“dikasih makan”
“kau dihormati?”
“sangat dihormati”
orangnya hitam atau putih? ”
“putih”
“pernah kau melihat wajah seperti dia”
“belum pernah”
“bahkan suaranya belum pernah aku mendengar suara sebagus itu, aku juga belum pernah mencium harum seharum itu orang ini”
lalu setelah Thufail bertemu dgn istri dan anak nya kemudian ia tidur, datang maghrib keluar cahaya terang benderang dari tongkat yang dia tancap di depan rumahnya tadi, datang orang sekampung berkumpul di depan rumahnya Thufail,
“Thufail dari mana cahaya ini? apakah kau sihir?”
“tidak, aku meminta dengan hormat kepada Rasulullah Nabi Muhammad bin Abdullah agar aku diberikan cahaya supaya aku bisa kembali ke kampung halaman karena aku berjalan di malam hari”
“Thufail kalau begitu mari kita bersama-sama kesana bertemu Nabi Muhammad saw”

Akhirnya satu kampung ke Makkah, “Ya Rasulullah aku membawa satu kampung mereka mau masuk islam ingin melihat wajahmu”
Lalu Nabi Muhammad saw keluar menemui mereka, semua yang ada disitu menyatakan,
“Benar Thufail benar, tidak pernah aku melihat wajah manusia seindah ini, tidak pernah kami mencium manusia yang seharum ini, kami yang tidak mandi berhari hari, bau nya badan kami hilang karena harumnya badan Nabi Muhammad saw menempel di baju kami,
Asyhadu an laa ilaahailallah wa Asyhadu anna Muhammaddar rasulullah”

هذه القصيدة ربيع أقبل علينا

۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰۰
Qosidah Robi’ Aqbal ‘Alaina Marhaban bir Robi’ (Robi’ul Awwal telah datang kepada kita, Selamat datang duhai musim bunga)

ربيع أقبل علينا مرحبا بالربيع

Robî’ aqbal ‘alainâ marhabân bir-robî’

ربيعنا ذکر من جاهه لدی الله وسيع

Robî’unâ dzikri man jâhuh ladâAllâhi wasî’

المصطفی الزين أکرم بل واول شفيع

Al-Mushthofâz-zain akrom bal wa awwal syafî’

فاسمع دعانا به يا ربنا ياسميع

Fasma’ du’ânâ bihi yâ Robbanâ yâ samî’

ورقنا به إلی اعلی المقام الرفيع

Wa roqinâ bih ilâ a’lâl maqômir-rofî’

نحل به ربى حصنك القوي المنيع

Nahul bihi robbî hushnakal qowiyyil manî’

يا سيد الرسل ذا الحسن الزهي البديع

Yâ sayyidar-rusli dzâl husniz-zahiyyil badî’

بك التوسل إلى المولی العلي السريع

Bikat-tawasul ilâl mawlâl ‘aliyyis-sarî’

يا رب نظرة تعم أمة حبيب الجميع

Yâ Robbi nadhroh ta’umm âmmah habîbil jamî’

أصلح لهم شأنهم واحوالهم ياسميع

Ashlih lahum sya,nahum wâhwâlahum yâ samî’

بجاه طه ومن قد حل أرض البقيع

Bi jâhi Thôha wa man qod halla ardlol baqî’

خصوص نور السرائر والدوا للوجيع

Khushûshi nûrus-sarô-ir wad-dawâ lil wajî’

البضعة الطاهرة ذات المقام الرفيع

Al-bidl’atuth-thôhiroh dzâtal maqômir-rofî’

و کل عامل بشرعك مستقيم مطيع

Wa kullu ‘âmil bisyar’ika mustaqîm mathî’

عجل بگشف البلا وکل امر شنيع

‘Ajil bikasyfil balâ wa kullu amrin syanî’

بهم بهم رب عجل بالإجابه سريع

Bihim bihim robbi ‘ajil bil ijâbah sarî’

***

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan

teks qosidah diatas adalah karangan al-Habib Umar bin Hafidz, adapun tausiyah nya adalah kutipan tausiyah Abuya al-Habib Abu Bakar bin Hasan Al-Attas,Sumber: Ust. Jeje Nurjaman

Khudz Yaminan خذ يمينا

Khudz Yaminan خذ يمينا

Khudz Yaminan (Karya Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad)

خذ يمينا خذ يمينا عن سبيل الظالمين واتق الله تعالی عن مقال الملحدين

Khudz yamînan khudz yamînan ‘an sabîlidh-dhôlimîna wattaqillâha ta’âlâ ‘an maqôlil mulhidîna 
Ambillah jalan yang lurus (jalan orang-orang yang salih), berpalinglah dari jalan orang-orang yang zhalim, dan bertakwalah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menjauhi perkataan-perkataan dan perbuatan orang- orang yang membangkang

الإله الحق رب العرش رب العالمين هو رب الأولين هو رب الأخرين

Al-ilâhul haqqu robbul ‘arsyi robbul ‘âlamîna Huwa robbul awwalîna Huwa robbul âkhirîna
Dia (Allah) Maha Benar pemilik ‘arsy, Tuhan segenap alam, Dialah tuhan para makhluk yang terdahulu dan yang terakhir

هو ربی هو حسبي هو خير الرازقين هو غفار الخطايا هو خير الراحمين

Huwa robbî Huwa hasbî Huwa khoirur-rôziqîna Huwa ghoffârul khothôyâ Huwa khoirur-rôhimîna 
Dia (Allah) Tuhanku, yang menjadi penyukup bagiku,
Dialah sebaik-baik yang memberi, Dia pemaaf atas dosa-dosa, Dialah sebaik-baik yang menyayangi

ربى وادخلنا جميعا في العباد الصالحين وارض عنا واعف عنا وأجرنا أجمعين

Robbî wa adkhilnâ jamî’an fîl ‘ibâdish-shôlihîna wardlo ‘annâ wa’fu ‘annâ wa ajirnâ ajma’îna
Ya Allah masukkanlah kami semua dalam golongan hamba-hamba yang shalih, dan ridhailah kami, serta selamatkanlah kami semua

من عذاب فی جهنم أرصدت للمجرمين من عصاة فاسقين وعتاة گافرين

Min ‘adzâbin fî jahannam urshidat lilmujrimîna min ‘ushôtin fâsiqîna wa ‘utâtin kâfirîna
Dari siksa (neraka) jahannam yang disipakan untuk para pendosa, orang-orang fasiq serta kafir

ربی ادخلنا جنانا أزلفت للمتقينا إذ ينادون ادخلوها بسلام آمنين

Robbî adkhilnâ jinânâ uzlifat lil muttaqînâ idz yunâdauna-dkhulûhâ bisalâmin âminîna
Ya Allah masukkanlah kami kedalam surga yang telah disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa, dimana ketika mereka dipanggil (maka) kami pun masuk ke dalamnya dengan selamat dan aman.

وصلاة الله تغشی أحمد الهادی الأمين وعلی ال وصحب وجميع التابعين

Wa sholâtullâhi taghsyâ Ahmadal hâdîl amîna wa ‘alâ âlin wa shohbin wa jamî’it-tâbi’îna
Shalawat Allah tercurahkan kepada Ahmad pembawa hidayah yang terpercaya dan atas keluarga dan para sahabat serta para tabi’in

Senin, 14 November 2016

Wow

Cara Mangatahuani Idola Sejatimu

Sabalumnya... ''MUHUN PASTIAKAN DULU BAHWA PIAN DALAM KAADAAN SADAR, SIHAT DAN KADA DI BAWAH TEKANAN SIAPA PUN'' PASTIKAN MAMBACA INI ADALAH KAHANDAK PIAN SAURANG :))

Oki kita mulai..!! Manusia bisa badusta, tapi angka-angka kada mungkin badusta :)) Parcaya kada?? Mari kita buktiakan di game alternatif ini.. Kita cuba barmain dengan angka..

1. Pilih numur papurit pian (antara 1 s/d 9). Sudah dapat??

2. Lalu dikalikan 3 (bisa ae kalu bahitung)

3. Hasilnya ditambah 3 (gampang kalu)

4. Lalu hasilnya dikalikan 3 lagi (mun ngalih pakai kalkulatur)

5. Nah pian akan dapat 2 digit angka (bujur kan)

6. Lalu.. Tambahkan angka nang 2 digit pian dapat tadi. (digit partama + digit kadua) Cuntuh : 13 (1+3= 4)

7. Sudah dapat jumlahnya ya? Di ingat lahh!! Nah dengan angka nang pian dapat, silahkan cucukan dengan angka dibawah ini, itulah IDOLA pian saumur hidup :))

1. Acha Septiasa
2. Agnes Monica
3. Ashanty
4. Aura Kasih
5.Ayu Ting-ting
6. Citra Kirana
7. Nikita Willy
8. Sazkia Sungkar
9. Ahmad Rifani
10.Nagita Slavina
11. Nike Ardilla
12.Siti Nurhaliza
13. Inul Daratista
14. Krisdayanti
15. Risty Tagor
16. Suzanna
17. Syahrini
18. Yuni Shara

Kada bulih mandustai diri pian saurang lah..

Dijamin 100% akurat :))

*Jangan Ada Nang Prutis

Minggu, 13 November 2016

كل القلوب


ﮐﻞ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ
Kullul qulûb
Setiap hati

                                  ~••~
ﮐﻞ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﺍﻟﯽ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺗﻤﻴﻞ
Kullul qulûbi ilâl habîbi tamîlu
Setiap hati yang cenderung mencintai sang kekasih (Nabi Muhammad saw)
ﻭﻣﻌﻲ ﺑﺬﻟﻚ ﺷﺎﻫﺪ
Wa ma’iya bidzâlika syâhidun
Padanya terdapat tanda
ﺷﺎﻫﺪ ﻭﺩﻟﻴﻞ
Syâhidun wa dalîlu
..tanda dan bukti
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﺇﺫﺍ ﺫﮔﺮﺕ ﻣﺤﻤﺪﺍ
Ammad-dalîlu idzâ dzakartu Muhammadan
Tandanya, adalah ketika ku menyebut nama Nabi Muhammad (saw)
ﺻﺎﺭﺕ ﺩﻣﻮﻉ ﺍﻟﻌﺎﺷﻘﻴﻦ ﺗﺴﻴﻞ
Shôrot dumû’ul ‘âsyiqîna tasîlu
Mengalirlah airmata orang yang terdendam rindunya
ﻫﺬﺍ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Hâdzâ Rosûlullâh
Dialah Rosululloh (saw)
ﻫﺬﺍ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Hâdzâ Rosûlullâh
Dialah Rosululloh (saw)
ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺼﻄﻔﯽ
Hâdzâl Mushthofâ
Dialah insan yang terpilih
ﻫﺬﺍ ﻟﺮﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﺧﻠﻴﻞ
Hâdzâ lirobbil ‘âlamîna kholîlu
Dialah kekasihnya Alloh, Tuhan semesta alam

ﺍﻟﻤﺪﺩ
ﺍﻟﻤﺪﺩ
ﺍﻟﻤﺪﺩ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ 2x

ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺪﺩ ﻳﺎﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Allaah Allaah almadad yaa Rosuulallaah
ﻳﺎﻋﻈﻴﻢ ﺍﻟﺠﺎﻩ ﻋﻠﻴﻚ ﺻﻠﻮﺍﺓ ﺍﻟﻠﻪ
Yâ ‘Adhiimal jaah ‘alaika sholawaatullaah
ﻋﺒﺪ ﺑﺎﻟﺒﺎﺏ ﻳﺮﺗﺠﯽ ﻟﺜﻢ ﺍﻷﻋﺘﺎﺏ
‘Abdun bil baabi yartajii latsmal a’taab
ﺟﺪ ﺑﺎﻟﺠﻮﺍﺏ ﻣﺮﺣﺒﺎ ﻗﺪ ﻗﺒﻠﻨﺎ
Jud bil jawaab marhaban qod qobilnaa
ﺍﻧﺖ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﺑﺎﻟﺠﻮﺩ ﻣﻘﺮﯼ ﺍﻟﻀﻴﻮﻑ
Antal ma’ruuf bil juudi muqriidl-dluyuuf
ﺇﻧﯽ ﻣﻠﻬﻮﻑ ﺃﻏﺜﻨﯽ ﺑﺤﻖ ﺍﻟﻠﻪ
Innii malhuuf aghitsnii bihaqqillaah
ﺍﻧﺖ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺍﻻﻋﻈﻢ ﺳﺮ ﺍﻟﻤﺠﻴﺐ
Antal habiibul a’dhom sirrul mujiib
ﺣﺎﺷﺎ ﻳﺨﻴﺐ ﻣﻦ ﺫﺍ ﺑﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Haasyaa yakhiibu man dzaa birosuulillaah
ﺩﺍﻭ ﻗﻠﺒﯽ ﻭﺍﻣﻨﺤﻪ ﺳﺮ ﺍﻟﻘﺮﺏ
Daawi qolbii wamnah-hu sirrol qurbi
ﻭﺃﺟﻞ ﮐﺮﺑﯽ ﻭﺍﻟﺤﻘﻨﯽ ﺑﺎﻫﻞ ﺍﻟﻠﻪ
Wa ajlu kurbii wa alhiqnii bi ahlillaah
ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺤﻀﺮﺓ ﺃﮐﺮﻣﻨﺎ ﻣﻨﻚ ﺑﻨﻀﺮﺓ
Shoohibul hadlroh akrimnaa minka binadlroh
ﻳﺎﺍﺑﺎ ﺍﻟﺰﻫﺮﺍﺀ ﻭﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﻭﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ
Yaa abazzahroo’ wal Qoosim wa ‘abdillaah
ﺍﻧﺖ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﺑﺬﮐﺮﻙ ﻗﻠﺒﯽ ﻳﻄﻴﺐ
Antal habiib bidzikrik qolbii yathiib
ﺣﺎﺷﺎ ﻳﺨﻴﺐ ﻣﻦ ﻻﺫ ﺑﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
Haasyaa yakhiib man laa dza birosuulillaah
ﺻﻠﻮﺍ ﻣﻌﻨﺎ ﻳﺎﺇﺧﻮﺍﻥ ﻋﻠﯽ ﺍﻟﻌﺪﻧﺎﻥ
Sholluu ma’anaa yaa ikhwaan ‘alaal ‘adnaan
ﺑﺎﻷﻣﺎﻥ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﻣﻊ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻠﻪ
Bil amaan daa-iman ma’a ahlillaah

Senin, 07 November 2016

ألله اكبر

yang belum hafal yuk kita hafalin, MARS FPI
                                 حي على الجهاد
                                (AYO KITA JIHAD)
Iskariman Aumut Syahida (Live in glory or die as a martyr)

الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر
الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر
الله ربنا ٭ و هو قصدنا
Allah Tuhan Kami, Dia tujuan kami
محمد رسول الله ٭ هو قدوتنا
Muhammad Sang Rosulullah Dia Teladan Kami
والقرأن إمامنا ٭ والجهاد سبيلنا
Al qur'an Pedoman Kami, Jihad jalan juang kami
...والشهادة غياتنا
Mati Syahid Harapan Kami ....
الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر
الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر
حي على الجهاد ٭ حي على الجهاد
Ayo kita jihad, Ayo kita jihad
ننصر الإسلام و المسلمين
Membela Islam dan Muslimin
حي على الجهاد ٭ حي على الجهاد
Ayo kita jihad, Ayo kita jihad
ننصر الإسلام و المسلمين
Membela Islam dan Muslimin
عش كريما أو مت شهيدا ٭ عش كريما أو مت شهيدا
Hidup Mulia atau Mati Syahid, Hidup Mulia atau Mati Syahid
عش كريما أو مت شهيدا ٭ عش كريما أو مت شهيدا
Hidup Mulia atau Mati Syahid, Hidup Mulia atau Mati Syahid
الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر
الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر ٭ الله أكبر

Rabu, 02 November 2016

25 Nabi dan Rasul

BIODATA LENGKAP 25 NABI DAN RASUL

1. ADAM AS.
Nama: Adam As.
Usia: 930 tahun.
Periode sejarah: 5872-4942 SM.
Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab.
Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan.
Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

2. IDRIS AS.
Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.
Usia: 345 tahun di bumi.
Periode sejarah: 4533-4188 SM.
Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).
Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

3. NUH AS.
Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As.
Usia: 950 tahun.
Periode sejarah: 3993-3043 SM.
Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.
Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham, Yafits dan Kan’an).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Nuh.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 43 kali.

4. HUD AS.
Nama: Hud bin Abdullah.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ ‘Aush (‘Uks) ⇒ ‘Ad ⇒ al-Khulud ⇒ Rabah ⇒ Abdullah ⇒ Hud As.
Usia: 130 tahun.
Periode sejarah: 2450-2320 SM.
Tempat diutus: Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman).
Tempat wafat: Bagian Timur Hadhramaut Yaman.
Sebutan kaumnya: Kaum ‘Ad.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 7 kali.

5. SHALIH AS.
Nama: Shalih bin Ubaid.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Iram (Aram) ⇒ Amir ⇒ Tsamud ⇒ Hadzir ⇒ Ubaid ⇒ Masah ⇒ Asif ⇒ Ubaid ⇒ Shalih As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 2150-2080 SM.
Tempat diutus: Daerah al-Hijr (Mada’in Shalih, antara Madinah dan Syria).
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Kaum Tsamud.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 10 kali.

6. IBRAHIM AS.
Nama: Ibrahim bin Tarakh.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As.
Usia: 175 tahun.
Periode sejarah: 1997-1822 SM.
Tempat diutus: Ur, daerah selatan Babylon (Irak).
Jumlah keturunannya: 13 anak (termasuk Nabi Ismail As. dan Nabi Ishaq As.). Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron, Palestina/Israel).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kaldan.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 69 kali.

7. LUTH AS.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Haran ⇒ Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati atau Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan Za’rita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27 kali.

8. ISMAIL AS.
Nama: Ismail bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As.
Usia: 137 tahun.
Periode sejarah: 1911-1774 SM.
Tempat diutus: Mekah.
Jumlah keturunannya: 12 anak.
Tempat wafat: Mekkah.
Sebutan kaumnya: Amaliq dan Kabilah Yaman.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

9. ISHAQ AS.
Nama: Ishaq bin Ibrahim.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As.
Usia: 180 tahun.
Periode sejarah: 1897-1717 SM.
Tempat diutus: Kota al-Khalil (Hebron) di daerah Kan’an (Kana’an).
Jumlah keturunannya: 2 anak (termasuk Nabi Ya’qub As./Israel).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron).
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 17 kali.

10. YA’QUB AS.
Nama: Ya’qub/Israel bin Ishaq.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As.
Usia: 147 tahun.
Periode sejarah: 1837-1690 SM.
Tempat diutus: Syam (Syria).
Jumlah keturunannya: 12 anak laki-laki (Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Dan, Naftali, Gad, Asyir, Isakhar, Zebulaon, Yusuf dan Benyamin) dan 2 anak perempuan (Dina dan Yathirah).
Tempat wafat: Al-Khalil (Hebron), Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Kan’an.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

11. YUSUF AS.
Nama: Yusuf bin Ya’qub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1745-1635 SM.
Tempat diutus: Mesir.
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1 perempuan.
Tempat wafat: Nablus.
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58 kali.

12. AYYUB AS.
Nama: Ayyub bin Amush.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayub As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1540-1420 SM.
Tempat diutus: Dataran Hauran.
Jumlah keturunannya: 26 anak.
Tempat wafat: Dataran Hauran.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori, di daerah Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

13. SYU’AIB AS.
Nama: Syu’aib bin Mikail.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Madyan ⇒ Yasyjur ⇒ Mikail ⇒ Syu’aib As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1600-1490 SM.
Tempat diutus: Madyan (pesisir Laut Merah di tenggara Gunung Sinai).
Jumlah keturunannya: 2 anak perempuan.
Tempat wafat: Yordania.
Sebutan kaumnya: Madyan dan Ash-habul Aikah.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 11 kali.

14. MUSA AS.
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad atau Yuhanaz Bilzal.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Musa As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1527-1407 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun, dari istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136 kali.

15. HARUN AS.
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As.
Usia: 123 tahun.
Periode sejarah: 1531-1408 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di Jordania (sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar raja Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 20 kali.

16. DZULKIFLI AS.
Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ al-‘Aish ⇒ Rum ⇒ Tawakh ⇒ Amush ⇒ Ayyub As. ⇒ Dzulkifli As.
Usia: 75 tahun.
Periode sejarah: 1500-1425 SM.
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori (Kaum Rom), Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

17. DAUD AS.
Nama: Daud bin Isya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As.
Usia: 100 tahun.
Periode sejarah: 1063-963 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Sulaiman As.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 18 kali.

18. SULAIMAN AS.
Nama: Sulaiman bin Daud.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As.
Usia: 66 tahun.
Periode sejarah: 989-923 SM.
Tempat diutus: Palestina (dan Israel).
Jumlah keturunannya: 1 anak, Rahab’an.
Tempat wafat: Baitul Maqdis (Yerusalem).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali.

19. ILYAS AS.
Nama: Ilyas bin Yasin.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun As. ⇒ Alzar ⇒ Fanhash ⇒ Yasin ⇒ Ilyas As.
Usia: 60 tahun di bumi.
Periode sejarah: 910-850 SM.
Tempat diutus: Ba’labak (Lebanon).
Tempat wafat: Diangkat Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bangsa Fenisia.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 4 kali.

20. ILYASA’ AS.
Nama: Ilyasa’ bin Akhthub.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa’ As.
Usia: 90 tahun.
Periode sejarah: 885-795 SM.
Tempat diutus: Jaubar, Damaskus.
Tempat wafat: Palestina.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali.

21. YUNUS AS.
Nama: Yunus/Yunan/Dzan Nun bin Matta binti Abumatta, Matta adalah nama Ibunya. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Yusuf As. ⇒ Bunyamin ⇒ Abumatta ⇒ Matta ⇒ Yunus As.
Usia: 70 tahun.
Periode sejarah: 820-750 SM.
Tempat diutus: Ninawa, Irak.
Tempat wafat: Ninawa, Irak.
Sebutan kaumnya: Bangsa Asyiria, di utara Irak.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

22. ZAKARIYA AS.
Nama: Zakariya bin Dan.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As.
Usia: 122 tahun.
Periode sejarah: 91 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Jumlah keturunannya: 1 anak.
Tempat wafat: Halab (Aleppo).
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 12 kali.

23. YAHYA AS.
Nama: Yahya bin Zakariya.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Aynaman ⇒ Yahfayath ⇒ Syalum ⇒ Nahur ⇒ Bal’athah ⇒ Barkhiya ⇒ Shiddiqah ⇒ Muslim ⇒ Sulaiman ⇒ Daud ⇒ Hasyban ⇒ Shaduq ⇒ Muslim ⇒ Dan ⇒ Zakariya As. ⇒ Yahya As.
Usia: 32 tahun.
Periode sejarah: 1 SM-31 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 5 kali.

24. ISA AS.
Nama: Isa bin Maryam binti Imran. (Catatan: Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya kecuali Yunus dan Isa As.).
Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ishaq As. ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud As. ⇒ Sulaiman As. ⇒ Rahab’am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au’am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa As.
Usia: 33 tahun di bumi.
Periode sejarah: 1 SM-32 M.
Tempat diutus: Palestina.
Tempat wafat: Diangkat oleh Allah ke langit.
Sebutan kaumnya: Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali.

25. MUHAMMAD SAW.
Nama: Muhammad bin Abdullah.
Garis Keturunan Ayah: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Hasyim ⇒ Abdul Muthalib ⇒ Abdullah ⇒ Muhammad Saw.
Garis Keturunan Ibu: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Tarakh ⇒ Ibrahim As. ⇒ Ismail As. ⇒ Nabit ⇒ Yasyjub ⇒ Ya’rub ⇒ Tairah ⇒ Nahur ⇒ Muqawwim ⇒ Udad ⇒ Adnan ⇒ Ma’ad ⇒ Nizar ⇒ Mudhar ⇒ Ilyas ⇒ Mudrikah ⇒ Khuzaimah ⇒ Kinanah ⇒ an-Nadhar ⇒ Malik ⇒ Quraisy (Fihr) ⇒ Ghalib ⇒ Lu’ay ⇒ Ka’ab ⇒ Murrah ⇒ Kilab ⇒ Qushay ⇒ Zuhrah ⇒ Abdu Manaf ⇒ Wahab ⇒ Aminah ⇒ Muhammad Saw.
Usia: 62 tahun.
Periode sejarah: 570-632 M.
Tempat diutus: Mekkah.
Jumlah keturunannya: 7 anak; 3 laki-laki Qasim, Abdullah dan Ibrahim, dan 4 perempuan Zainab, Ruqayyah, Ummi Kultsum dan Fatimah az-Zahra.
Tempat wafat: Madinah.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arab.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali.

(Disarikan dari: Qashash al-Anbiya' Ibn Katsir, Badai' az-Zuhur Imam as-Suyuthi dan selainnya).

Web bagus:
muslim.or.id

Yang mau nge-tag/ menandai di foto, maka di persilahkan langsung menandai sendiri. Dan yg mau share, juga di persilahkan. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Baarokallahu fiikum.

Selasa, 04 Oktober 2016

Syekh Ali Bin Abdullah AlBanjari

“Penulis” Kitab I’anah Ath-Tholibin

-Biografi Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari

Di kalangan santri di Indonesia kitab I’anah Ath-Thalibin sangat dikenal. Namun siapa sangka, penulisnya (juru tulis Syekh Bakri Satha) ternyata seorang syekh keturunan orang Banjar.

Syekh keturunan orang Banjar itu bernama Syekh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Beliau dilahirkan di Makkah Al Mukarromah tahun 1285 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1868 Miladiyah (Masehi), dan tumbuh di dalam keluarga shaleh dan shalehah.

Ayahnya, Syekh Abdullah bin Mahmud Al Banjari merupakan ulama karismatik di Makkah Al Mukarromah. Beliau dijuluki dengan julukan Syekh Abdullah Wujud dikarenakan apabila beliau berdzikir, tubuhnya tidak lagi nampak terlihat, melainkan hanya pakaian dan sorbannya saja.

Di dalam keluarganya yang shaleh dan menjunjung tinggi ilmu agama itulah Syekh Ali tumbuh besar, hingga beliau mewarisi kecintaan pada ilmu agama sebagaimana ayah, kakek, dan datuknya yang lebih dulu menjadi ulama besar di zaman mereka.

Syekh Ali tak mau menjadi pemutus “nasab emas” keilmuan para leluhurnya, beliau pun dengan gigihnya menimba ilmu kepada banyak ulama, di antaranya kepada Sayyid Abu Bakar bin Muhammad Syatha, Syekh Said Yamani, Syekh Yusuf Al Khaiyat, Sayyid Husein bin Muhammad Al Habsyi, Habib Ahmad bin Hasan As Saqaf (Assegaf), Mufti Abid bin Husein bin Ibrahim Al Makki, Habib Ahmad bin Hasan Al Atthas, Habib Umar bin Salim Al Atthas, Syekh Mahfuz Termas, Syekh Ahmad Fathani, Syekh Zainuddin As Sumbawi dan lainnya.

Dalam ilmu nahwu, shorof, dan Fiqih Syekh Ali belajar kepada Syekh Abu Bakar Satha, Syekh Said Yamani, dan Syekh Mahfuz Termas (Ulama dari tanah Jawa). Dalam bidang hadits beliau berguru kepada Syekh Said Yamani, Sayyid Husein bin Muhammad Al Habsyi, Habib Ahmad bin Hasan As Saqaf (Assegaf), Mufti Abid bin Husein bin Ibrahim Al Makki. Adapun dalam ilmu falaq, Syekh Ali belajar kepada Syekh Yusuf Al Khaiyat. Tafsir, kepada Sayyid Abu Bakar Satha. Dan, mengambil ijazah Thoriqoh Sammaniyah kepada Syekh Zainuddin As Sumbawi.

Menjadi Juru Tulis Gurunya
Guru dari Syekh Ali, Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha adalah salah satu ulama besar bermazhab Syafi’i yang hidup pada akhir abad ke-13 H dan permulaan abad ke-14 H. Kala itu, Sayyid Abu Bakar Satha mengajar kitab syarah Fath al Mu’in karya Al Allamah Zainuddin al-Malibari, di Masjidil Haram.

Selama mengajar Kitab Fathul Mu’in, Sayyid Abu Bakar Satha menulis catatan sebagai penjelasan dari kalimat-kalimat yang terdapat dalam Kitab fathul Mu’in. Catatan-catatan inilah yang kemudian diminta untuk dikumpulkan oleh para sahabat beliau, guna dijadikan sebuah kitab (hasyiyah) untuk memahami Kitab Fathul Mu’in.

Saat itu, Syekh Ali menjadi perhatian di antara sekian banyak murid yang mengaji kepada Sayyid Abu Bakar Satha. Kecakapannya dalam bidang ilmu fiqih membuat Sayyid Abu Bakar menunjuk Syekh Ali sebagai katib (Juru tulis) kepercayaannya ketika mengarang kitab. Salah satu kitab yang diketahui merupakan hasil tulis dari Syekh Ali adalah Kitab ‘Ianah Ath-Thalibin, syarah dari Kitab Fathul Mu’in karya Al Allamah Zainuddin al-Malibari.

“Kitab asli tulisan tangan beliau itu ada di Sumatra,” kata Ustadz Muhammad bin Husin bin Ali Al Banjari.

Kitab ini merupakan tulisan bermodel hasyiyah, yaitu berbentuk perluasan penjelasan dari tulisan terdahulu yang lebih ringkas. Kitab I’anah Ath-Thalibin ini selesai ditulis pada Hari Rabu ba’da Ashar, 27 Jumadil al-Tsani Tahun 1298 H.

Kitab I’anah Ath-Thalibin memiliki kelebihan sebagai fiqh mutakhkhirin yang lebih aktual dan kontekstual karena memuat ragam pendapat yang diusung ulama mutaakhkhirin utamanya Al-Imam An-Nawawi, Ibnu Hajar dan banyak lainnya yang tentunya lebih mampu mengakomodir kebutuhan penelaah akan rujukan yang variatif dan efektif.

Rujukan penyusunan kitab ini adalah kitab-kitab fiqh Syafi’i mutaakhkhirin, yaitu Tuhfah al-Muhtaj, Fath al-Jawad Syarh al-Irsyad, al-Nihayah, Syarh al-Raudh, Syarh al-Manhaj, Hawasyi Ibnu al-Qasim, Hawasyi Syekh ‘Ali Syibran al-Malusi, Hawasyi al-Bujairumy dan lainnya.

Mursyid Thoriqoh Sammaniyah

Dalam bidang tasawuf, Syekh Ali Al Banjari diketahui pernah mengambil ijazah Thoriqoh Sammaniyah kepada Syekh Zainuddin As Sumbawi, hingga menjadi mursyid dalam thoriqoh tersebut. Hal ini diketahui dengan adanya catatan silsilah masyaikh (keguruan) pada Thoriqoh Sammaniyah yang terdapat nama beliau di dalamnya.

Thoriqoh Sammaniyah adalah thoriqoh yang didirikan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Karim As Samman Al Madani. Di antara murid Syekh Muhammad Samman adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Beliaulah yang membawa thoriqoh ini ke tanah Banjar, dan mengijazahkannya kepada keluarga dan pengikut beliau. Dari keluarga dan pengikut beliau inilah kemudian thoriqoh tersebut terjaga hingga sekarang.

Mursyid Thoriqoh Sammaniyah yang masyhur dari keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Sekumpul). Di antara mata rantai sanad keguruan Syekh Muhammad Zaini dalam bidang Thoriqoh Sammaniyah ini, terdapat nama Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari. Berikut perinciannya sanad keguruan dari Syekh Samman hingga Syekh Muhammad Zaini:

Syekh Muhammad bin Abdul Karim As Samman Al Madani, Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari, Syekh Syihabuddin Al Banjari, Syekh Nawawi bin Umar Al Bantani, Syekh Zainuddin bin Badawi As Sumbawi, Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari, Syekh Muhammad Syarwani bin Haji Abdan Al Banjari, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari.

Mengajar di Mesjidil Haram

Setelah dinilai guru-gurunya mumpuni dalam bidang keilmuan, Syekh Ali pun diizinkan mengajar di Mesjidil Haram dalam mata pelajaran Nahwu, Shorof, dan Fiqih Mazhab Syafi’ie.

Sejak saat itu pula, rumahnya di Daerah Syamiyah, Jabal Hindi, menjadi tempat tujuan para penimba ilmu. Terlebih, ketika umat Islam Seluruh dunia berdatangan untuk menunaikan ibadah haji. Momentum ibadah haji ini biasanya dimanfaatkan para muslimin untuk menimba ilmu dari ulama-ulama besar di tanah haram, tak terkecuali dengan Syekh Ali.

Dari sekian banyak murid Syekh Ali Al Banjari yang datang dari tanah Banjar dan kemudian menjadi ulama besar, di antaranya: KH Zainal Ilmi (Dalam Pagar), Syekh Sya’rani bin Haji Arif (Kampung Melayu), Syekh Muhammad Syarwani bin Haji Abdan (Bangil, Surabaya), Syekh Seman bin Haji Mulya (Keraton), Syekh Hasyim Mukhtar, Syekh Nasrun Thohir, Syekh Nawawi Marfu’, Syekh Abdul Karim bin Muhammad Amin Al Banjari (wafat di Makkah).

Berhenti Mengajar di Masjidil Haram
Setelah sekian lama tanah haram hidup tenang, dan Syekh Ali tenang menjalani rutinitasnya sebagai pengajar di Masjidil Haram, Saudi Arabia dilanda perpecahan. Perang antara kubu Syarif Husein (Turki Usmani) dengan kubu Muhammad Su’ud bin Abdul Aziz.

Peperangan tersebut tidak hanya berkisar perebutan daerah, tapi juga keyakinan dalam beragama. Kubu Muhammad Su’ud yang membawa keyakinan Wahabi kemudian membuat “onar” di tanah haram. Para ulama Ahlussunnah di zaman itu dipanggil, tak terkecuali dengan Syekh Ali.

Sempat terjadi perdebatan sengit antara Syekh Ali dengan ulama wahabi tentang firman Allah Ta’la, “Yadullah fauqa aidihim”(Al Fath ayat 10). Ulama Wahabi berpandangan lafaz “Yad” disana adalah tangan, dan Syekh Ali dengan tegas tidak menerima pandangan Mujassimah (menyerupakan Tuhan dengan makhluk, red) tersebut. Beliau cenderung dengan pandapat tafsir tentang ayat tersebut yang menyatakan: Bermula kekuasaan itu atas segala kekuasaan mereka itu. Lafadz “Yad” dimaknai Qudrat. Dalam debat itu, beliau menang telak atas ulama Wahabi. Sehingga, Syekh Ali yang tadinya akan dipancung, urung dilaksanakan.

Dalam masa peperangan itu-lah, Syekh Ali Al Banjari menitipkan anaknya Husin Ali kepada Syekh Kasyful Anwar Al Banjari untuk dibawa ke tanah Banjar. Syekh Kasyful Anwar adalah sahabat Syekh Ali ketika mengaji kepada Sayyid Abu Bakar Satha, yang juga keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Sejak perpecahan itu-lah Syekh Ali Al Banjari tak lagi mengajar di Masjidil Haram. Namun, beliau masih menerima orang-orang yang datang menemuinya. Baik yang menimba ilmu atau yang hanya meminta doa. Karena nama Syekh Ali tidak hanya besar disebabkan kedalaman ilmunya, tapi juga kemustajaban doanya. Sehingga, banyak orang yang datang menemuinya hanya untuk didoakan beliau.

Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari wafat di Makkah Al Mukarromah, Kamis malam (Malam Jum’at) 12 Dzulhijjah 1307 Hijriyah dimakamkan di Mu’alla, Makkah.

(penulis: muhammad bulkini ibnu syaifuddin)

Silakan copas, tapi sertakan nama penulisnya. Sebab, suatu saat mungkin ada yang menjadikan referensi penelitian. Tulisan ini bersumber dari wawancara penulis dengan Ustadz Muhammad Husein Ali bin KH Husin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari (Cucu Syekh Ali di Martapura).

Jika ada salah dan khilaf, baik di sengaja maupun yang tidak disengaja, penulis menghaturkan ampun dan maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah membukakan pintu tobat, ampunan, taufiq, hidayah, istiqomah, dan husnul khotiman pada kita sekalian baik bagi penulis maupun pembaca berkat Rasulullah SAW, Syaikhuna Sekumpul, berkat Syekh Ali Al Banjari, dan berkat orang-orang shaleh dulu-sekarang hingga akhir zaman, amin ya Robbal ‘alamin.

foto// Syekh Ali bin Abdullah Al Banjari ketika masih muda.

Senin, 03 Oktober 2016

Like

Setelah saya baca, saya fahami, dan saya hayati. maka..saya dapat menyimpulkan bahwa, kata kata di status anda begitu kondusiv,clear dari sifat yang negatif, sehingga bisa dimengerti oleh sebagian pihak,sahabat,teman dan guru bahasa indonesia. Terkecuali oleh orang yang memang tidak bisa membaca. status anda memang sungguh sangat relevan,singkat,padat, bermakna. dan status anda bisa dicerna  sehingga kata katanya bisa dimengerti. status anda sangat orisinil,jauh dari kata kata yang menyimpang,karena.. memang tak ada persimpangan. kata kata yang anda buat memang sangat akurat,singkat,padat dan mantap. didalam status anda ini,saya tak akan mengomentari secara panjang lebar. karena,komentar yang sangat panjang dan lebar itu bisa bikin saya capek,pusing, bingung dan menyita waktu untuk mengetiknya. anda juga akan lelah,karena sampai detik ini anda belum juga selesai untuk membacanya. tapi,walaupun begitu,menurut saya.. pekerjaan yang dilakukan setengah setengah,bisa menimbulkan rasa penasaran, dan membuat pikiran jadi tak menentu. begitu juga dengan saya, walau jemari ini terasa letih,namun dengan masih tetap ingin mengomentari, status anda yang begitu sangat bearti. sebelum komentar ini saya sudahi… ada baiknya saya ingin katakan sepatah kata lagi,bahwa,status yang tlah anda buat ini, adalah status yang dominan,begitu sopan dan menyenangkan. begitu banyak status yang tlah saya baca dan saya komentari tapi baru kali ini, saya akui bahwa,status anda bukan seperti status palsu yang ada didalam album lagu. perlu anda ketahui: untuk apa sih sebenarnya kita bikin status palsu kalau itu tak ada untungnya sama sekali… memang di zaman sekarang ini,orang jujur itu terlalu sulit didapati dan dicari, ada juga yang bilang; kalau jujur tak makan.. padahal,kejujuran itu adalah kunci kehidupan. soal makan tak makan itu kan kita sendiri yang rasakan. percuma TUHAN memberi kita akal dan pikiran serta tenaga kalau itu tak akan kita manfaatkan. oleh karena itu… marilah kita bersama sama,saling ingat mengingatkan,bahwasannya..​ hidup di DUNIA ini adalah untuk sementara. loh…!! kenapa saya jadi kasih ceramah dan tausyah… tapi ya sudahlah,mudah mudahan segala ini dapat berguna bagi saya,anda dan kita semua. Dan menindak lanjuti  status  anda ini,maka,dengan kesadaran diri,dan tanpa dipaksa oleh pihak manapun. Maka,dengan ini, saya dan seluruh  jajaran: POLR, TNI AU, TNI AD, TNI AL, Presiden, Wakil Presiden, Menteri Agama, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Kehutanan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kesehatan, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Menteri Keuangan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Luar Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendayagunaan, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertahanan Republik, Menteri Pertanian, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sosial, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah,ketua bpd.anggota, Hansip, Tukang bakso, Tukang pompa, Tukang jahit, Dokter, Suster, Insinyur, Hakim, Jaksa, Pengacara, Manager Hotel, Manager Restoran, Manager Sea food, Manager Supermarket, Satpam Hotel, Satpam Moll, Satpam Kantor, Satpam Apartemen, Satpam Indomaret, Pak Carik, Bu Carik, Ketua RT, Ketua RW, Sekretaris, Bendahara, Hansip, Satpol PP, Satpam, MENYuKAI STATUS ANDA...

Kamis, 29 September 2016

Puisi KH MUSTOFA BISRI (GUS MUS)

Puisi KH Mustofa Bisri ( Gus Mus )

Aku pergi Tahlil…kau bilang amalan jahil…
Aku baca Shalawat Burdah…kau bilang itu Bid’ah…
Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Bertawassul dengan baik…kau bilang aku Musyrik…
Aku ikut Majelis Dzikir…kau bilang aku Kafir…
Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Shalat pakai Lafadz Niat…kau bilang aku Sesat…
Aku mengadakan Maulid…kau bilang tak ada Dalil yang Valid…
Lalu aku harus bagaimana…???

Aku Gemar Berziarah…kau bilang aku Alap-Alap Berkah…
Aku mengadakan Selamatan…kau bilang aku Pemuja Setan…
Lalu aku harus bagaimana…???

Aku pergi Yasinan…kau bilang itu tak Membawa Kebaikan…
Aku ikut Tasawuf Sufi…malah kau suruh aku Menjauhi…
Ya Sudahlah….aku ikut kalian..

Kan kupakai Celana Cingkrang….agar kau senang…
Kan kupanjangkan Jenggot…agar dikira berbobot…
Kan kuhitamkan Jidat…agar dikira Ahli Ijtihad…
Aku kan sering Menghujat…biar dikira Hebat…
Aku kan sering Mencela…biar dikira Mulia….
Ya Sudahlah….Aku pasrah pada Tuhan… Yang kusembah..
Lalu kau nyembah Tuhan yg mana...?

Minggu, 18 September 2016

Iki piye toh..?

FENOMENA SAAT INI
Semoga menjadi nasehat untuk kita
"HIDUP TAPI SEPERTI MAYAT"
Bertamu main HP...
Ngaji main HP...
Terima tamu main HP...
Bekerja main HP...
Belajar main HP...
Sambil makan main HP...
Ditengah keluarga main HP...
Kiamatlah duniamu tanpa HP...
Kadang terlihat dua orang saling duduk berhadapan tidak berbicara sama sekali, karena salah satu atau keduanya sibuk main HP, kalaupun harus bicara akhirnya tidak nyambung dan muncul sikap tidak peduli
Punya masalahpun bukan lagi mendatangi keluarga yg terdekat, tetapi membahas di sosmed, rasanya lebih "afdhol"
Manusia menjadi "ADA NAMUN TIADA"
Sahabat... jazad-jazad yg telah menjadi zombie berkeliaran... hidupnya hanya seputar dunia dalam ponselnya
Basahnya embun pagi...
Hangatnya mentari pagi...
Jabat erat tangan sahabat telah hilang dan diganti gambar-gambar mati dalam ponsel
Gerak petualangan akan hebatnya bumi juga sudah diganti hanya dengan gerakan telunjuk dan jempol
Wajah-wajah mulai pucat, tubuh mulai ringkih, pahala-pahala beterbangan sia-sia sebagai resiko terburuk yg mungkin dimiliki,
Sedangkan engkau tidak kemana-mana dan belum melakukan apapun selain menggerakkan jempol dan jarimu pada layar kecil yg penuh sihir ini
Hidup dalam kematian itu adalah keniscayaan, tetapi "MATI DALAM HIDUP" itu pilihan
MAKA BANGUNLAHHH,,!!!
hiduplah sebagaimana manusia itu hidup,
Saat suami/istri datang, simpan HPmu,!
Saat anak bercerita, simpan HPmu,!
Saat ibu/bapak bicara, simpan HPmu,!
Saat tamu berkunjung, simpan HPmu,!
Saat rumah berantakan, simpan HPmu,!
Saat matahari merekah, udara sejuk, angin semilir, burung bersiul, anak-anak tertawa riang, simpan HPmu,!
Perhatikan duniamu dengan seksama, sebab NIKMAT ILAHI ada disana
HIDUPLAH..!!!
Engkau belum mati tapi sudah bertingkah seperti mayat.
Semoga bermanfaat

Qad Kafani 'Ilmu Rabbi

Qad Kafani 'Ilmu Rabbi
--------------------------------------------------------------------

قَدْ كَفَانِيْ عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِ
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku
فَدُ عَائِي وَابْتِهَالِي شَاهِدٌ لِي بِافْتِقَارِي
Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaanMU)
فَلِهَذَا السِّرِّ أَدْعُو فِي يَسَارِي وَعَسَارِي
Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan KewibawaanMu) aku selalau mohon (padaMu) disaat kemudahan dan kesulitanku
أَنَا عَبْدٌ صَارَفَخْرِي ضِمْنَ فَقْرِي وَاضْطِرَارِي
Aku adalah hamba yang kebangganku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (padaMu)
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptraku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku
يَا إِلَهِي وَمَلِيكِي أَنْتَ تَعْلَم كَيْفَ حَالِي
Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku,Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku
وَبِمَا قَدْ حَلَّ قَلْبِي مِنْهُمُومٍ وَاشْتِغَالِي
Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)
فَتَدَارَكْنِي بِلُطْفٍ مِنْكَ يَا مَولَى الْمَوَالِي
Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja
ياَ كَرِيْمَ الْوَجْهِ غِثْنِي قَبْلَ أَنْ يَفْنَى اصْطِبَارِي
Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya,tolonglah aku,dengan pertolongan yang dating sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku
ياَسَرِ يْعَ الْغَوْثِ غَوْثًا مِنْكَ يُدْرِكْنِي سَرِيعًا
Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan,temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera

يُهْزِمُ الْعُسْرَوَيَأْتِي بْالَّذْي أَرْجُو جَمِيعًا
Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan,dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan
يَاقَرِيْبًا يَامُجِيْبًا يَاعَلِيْمًا يَاسَمِيْعًا
Wahai Yang Maha Dekat,Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan,Wahai Yang Maha Mengetahui,Wahai Yang Maha Mendengar
قَدْ تَحَقَّقْتُ بِعَجْزِي وَخُضُوْعِي وَانْكِسَارِي
Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku,kerendahan dan keluluhanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَلِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala Permohonan dan usahaku
لَمْ أَزَلْ بِالْبَابِ وَاقِفْ فَارْحَمَنْ رَبِّي وُقُوْفِي
Aku masih tetap berdiri di Gerbang Mu,maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu
وَبِوَادِي الْفَضْلِ عَاكِفْ فَأَدِمْ رَبِّي عُكُوفِي
Dan di Lembah Anugerah Kasih SayangMu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini
وَلِحُسْنِ الظَّنِّ لاَزِمَ فَهُوَخِلِّي وَحَلِيْفِي
Maka bersangka baik padaMu adalah hal yang mesti bagiku,sangka baik atasMu adalah pakaianku dan janjiku
وَأَنِيْسِيْ وَجَلِيسِي طُوْلَ لَيْلِي وَنَهَارِي
Dan hal itulah (sangka baik padaMu) yang menjadi penenang hatiku,dan selalu (sangka baik pada Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam
قَدْكَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْ سُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku
حَاجَةٌ فِي النَّفْسِ يَارَبْ فَاقْضِهَا يَاخَيْرَ قَاضِي
Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah,Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan
وَأَرِحْ سِرِّي وَق؎لْبِي مِنْ لَظَاهَا وَالشُّوَاظِ
Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu,kemarahan,kesedihan,kebingungan,dan penyakit penyakit hati)
قِيْ سُرُورٍ وَحُبُوْرٍ وَإِذَامَا كُنْتَ رَاضِي
Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah engkau Ridhoi
فاَلْهَنَا وَالْبَسْطُ حَالِي وَشِعَارِي وَدِثَارِي
Mka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu,dan menjadi lambing kehidupanku dan selubung perhiasanku
قَدْ كَفَانِي عِلْمُ رَبِّي مِنْسُؤَالِي وَاخْتِيَارِي
Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku

Senin, 12 September 2016

Guru Zuhdi

Beberapa kisah lucu yg di sampaikan Abah Haji Guru Zuhdi tentang Pribadi Beliau.1.Aku(Abah Haji Guru Zuhdi) bejalan ke warung muka handak nungkar rokok. Waktu itu aku pakai kupiah haji baju kaos dalaman putih memakai selawar. Pas aku di tengah jalan bepapasan lawan urang tuha betakun lawan aku. Ujar sidin ne ,Maaf lah pian tahu lah rumah guru Zuhdi yg rancak bebacaan tu. Lalu ujar Aku,inggih tahu lun,pian lurus aja kaena di ujung jalan yg buntu ini di pehabisan jalan disitu rumah sidin(padahal nang di cari sidin yg menunjukan jalan)Lalu urang tuha ini betakun lagi,Guru nya ada ja kah. Aku jawab inshaa Allah ada ja sidin pian datangi ja kesana.Lalu sidin kesana,aku betarus ke warung menungkar rokok. Rupanya urang tuha ini ketemu bini ku dan di suruhnya mehadangi duduk di pelataran.Aku bulik kerumah aku lihat sidin duduk di bangku di pelataran. Aku takuni sidin nya,jar Ku adakah Guru Zuhdi nya,dijawab sidin Guru nya lagi kemuka lun di suruh bini guru mehadangi di sini. Lalu keluar bini ku sambil baucap,nah ini urang yg pian cari sambil menunjuk lwn Aku. Maka takajut urang tuha tadi sambil baucap,oh pian kah Guru. Han ky itu pang jd kd pinandu lwn guru ujar beliau dan jemaah pun tertawa.2. Aku(Abah Haji Guru Zuhdi) biasa kalo ada kebakaran turun langsung. Pakaian ku lengkap jua mun turun ke tempat kebakaran. Pakai helm pakai jaket kebakaran tu lwn pakai sepatu bot lawan jua kd ketinggalan bw rokok beberapa bungkus. Kaena ku bagi gasan petugas pemadamyg lain himung inya di bari rokok. Waktu habis memadam kan kebakaran lalu besesimpun nai,aku jua rasa panas jd aku buka helm yg kupakai. Lalu ada petugas pemadam kebakaran lain dr majta tp dari personel lain maitihi banar lawan aku sambil baucap,Pian ne mirip banar lawan guru zuhdi yg bebacaan di mesjid jami sei jingah tu,tapi rasa kd mungkin pulang ujar urg tu smbl janak maitihi ku. Aku bediam haja. Lalu urang itu baucap lagi,pian ne ading nya Guru Zuhdi kah. Aku iih kan nai. Lalu inya baucap lagi titip salam lah lawan Guru zuhdi dari ulun. Lalu aku jawab,inggih kaena aku sampai kan salam dari pian lawan guru Zuhdi. Han jar Aku bebila bila kah aku baisi ading nang muha nya mirip aku,jemaah pun tertawa.3. Waktu Aku(Abah Haji Guru Zuhdi) tulak utk tugas pemadaman aku umpat di mobil majta. Nah waktu tuntung pemadaman dan handak bulik aku cari mobil pemadam dari Majta sdh kdd lagi. Berati aku di tinggalkan nya bedahulu rupanya supir nya kd tahu kalau aku tadi umpat di mobil.Mobil yg lain sdh kddan lagi jua jadi aku mencari ojek bulik.Dapat ojek,betakun tukang ojek nya handak minta antarkan kemana. Ujar ku antarkan ke jalan yg di belakang mesjid jami sungai jingah. Lalu tukang ojek nya menjawab tahu ae ulun yg parak rumah guru zuhdi tu kalo. Aku jawab inggih jar ku.4.Waktu ada api gonol maka aku meingkuti selang jua handak menyemprot api nya,petugas yg lain kaya itu jua menyemprot. Tanpa sengaja ada petugas krn panik menyemprot maka banyu nya kena kepala aku sampai tekipai kupiah haji ku. Wkt itu ada petugas yg lain sangit lwn petugas ini,jar ku kd papa krn inya panik jua jd kd melihati ada aku di muka nya. Tapi aneh nya waktu kupiah haji ku kena semprot melayang pas kena rumah yg tebakar,langsung pajah api nya. Jadi jar ku beapuah jua kupiah haji ku ne lngsng pajah api nya. Jadi tuntung apinya kw di padamkan aku kesitu lagi mengikih ngikih mencari kupiah ku,tuhuk mencari kdd lg kupiah nya. Padahal jaka dapat kw tu mun ada kebakaran rumah ku timbai ja kupiah nya pajah api nya kd repot menyemprot lg,tapi kd dapat aku mencari kupiah nya tuhuk sudah mengikih.

Berikut adalah penjelasan tentang prosesi haji yang disebut Mabit,Nafar awal dan nafar sani,semoga bermanfaat

MABIT

Mabit adalah berhenti sejenak atau bermalam beberapa hari untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan melontar Jumrah yang merupakan salah satu wajib ibadah haji mabit dilakukan 2 tahap di 2 tempat yaitu di Muzdalifah dan di Mina.

Tahap Pertama : Mabit di Muzdalifah dilakukan tanggal 10 Zulhijah, yaitu lewat tengah malam sehabis wukuf di padang Arafah. Mabit tahap pertama ini biasanya hanya beberapa saat saja, yaitu secukup waktu untuk mengumpulkan 7 buah krikil guna melontar jumrah Aqabah.

 

Tahap Kedua : Mabit ini dilakukan di Mina dalam 2 hari  (11 dan 12 Zulhijah) bagi yang akan mengambil ‘Nafar Awal’, dan 3 hari (11,12,13 Zulhijah) bagi yang akan mengambil ‘Nafar Akhir’. Dari hari pertama sampai terakhir dari mabit di Mina ini adalah melontar ketiga jumrah Ula, Wusta dan Aqabah.

 

NAFAR AWAL

 

Yang dimaksud dengan Nafar Awal adalah apabila kita hanya melontar 3 hari, bukan 4 hari seperti Nafar Sani/Akhir. Disebut Awal karena jama’ah lebih awal meninggalkan Mina kembali ke Mekah. Dan hanya melontar sebanyak 3 hari. Total krikil yang dilontar jama’ah nafar awal adalah 49 butir.

 

Jama’ah haji pelaku Nafar Awal hanya 2 malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam.

 

NAFAR SANI/AKHIR

 

Disebut Nafar Sani atau Nafar Akhir apabila Jama’ah melontar Jumrah selama 4 (empat) hari pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Zulhijah sehingga jumlah batu yang dilontar sebanyak 70 butir. Disebut Nafar Sani/AKhir karena jema’ah haji bermalam di Mina 3(tiga)  malam dan meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah.

 

Tabel Jumlah Krikil

 

NAFAR AWAL            Aqabah         Ula                Wusta                        Krikil

 

10 Zulhijah                     7 x                 –                     –                               7 Butir

 

11 Zulhijah                     7 x                7 x                  7 x                           21 Butir

 

12 Zulhijah                     7 x                7 x                  7 x                           21 Butir

 

 

 

Jumlah Krikil                                                                                 49 Butir

 

 

 

NAFAR SANI              Aqabah         Ula                Wusta                        Krikil

 

10 Zulhijah                     7 x                 –                               –                     7 Butir

 

11 Zulhijah                     7 x                7 x                  7 x                           21 Butir

 

12 Zulhijah                     7 x                7 x                  7 x                           21 Butir

 

13 Zulhijah                     7 x                7 x                  7 x                           21 Butir

 

 

 

Jumlah Krikil                                                                                 70 Butir